RI Harus Waspada! Ini Dampak Perang Rusia-Ukraina

perang dimulai rentetan ledakan bom terjadi di ukraina 2 jpeg
perang dimulai rentetan ledakan bom terjadi di ukraina 2
Foto: Rusia mengklaim telah melancarkan serangan militer ke Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah menyerang pangkalan udara dan sistem pertahanan udara Ukraina. (AP/Sergei Grits)

Jakarta,SorotNTT.com – Analis menilai meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina akan mengganggu rantai pasokan pangan. Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina akan berdampak negatif terhadap rantai pasokan komoditas lunak seperti jagung, gandum, barley dan lain-lain.
Selain itu, juga terhadap rantai pasokan komoditas logam seperti tembaga dan nikel.

BACA JUGA:  Dari Hannover, Presiden dan Ibu Iriana Tiba di Tanah Air

“Kami percaya gangguan dalam rantai pasokan komoditas lunak kemungkinan akan mendongkrak harga pangan,” ujar Natalia Sutanto, analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang dirilis, Kamis (24/2/2022).

Dilansir dari CNBC Indonesia perlu diperhatikan bahwa Rusia adalah pengekspor gandum utama dunia. Dikombinasikan dengan Ukraina, kedua negara ini menyumbang sekitar 29% dari pasar ekspor gandum dunia.

BACA JUGA:  Menko PMK, Kakorlantas Polri dan Dirut Jasa Raharja Gelar Pelepasan Mudik Balik One Way di Gerbang Tol Kalikangkung

“Meskipun musim panen beberapa bulan lagi, konflik berkepanjangan akan menciptakan kekurangan komoditas lunak dan harga yang lebih tinggi. Harga gandum dan jagung sudah melonjak,” ujarnya.

Danareksa mencatat, gandum berjangka telah melonjak 12% sejak awal tahun 2022, sementara jagung berjangka juga melonjak 14,5% sejak awal 2022.