
SOROTNTT.Com-Sebuah kejadian yang menyedihkan menimpa keluarga Yasin Tahir, seorang nelayan berusia 58 tahun Warga Kampung Waso, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur.
Yasin Tahir ditemukan oleh dua orang nelayan sudah tidak bernyawa pada kedalaman 10 meter dari permukaan laut di perairan laut Flores pada Jumat, (28/7/2023) sekitar pukul 06.30 WITA.
Kronologi kejadian
Kapoksek Lamba Leda melalui Kanit SPKT III, AIPDA Muhamad Nur dalam keterangan pers yang diterima media media ini Jumat, (28/7/2023) menjelaskan bahwa kejadian ini bermula pada hari Kamis, 27 Juli 2023, sekitar pukul 17.00 WITA, ketika Yasin Tahir berpamitan dari rumahnya dengan tujuan pergi memancing di perairan laut Flores dekat kampung Waso.
Namun, nasib tragis menimpanya, karena pada hari Jumat, 28 Juli 2023, sekitar pukul 06.00 WITA, para saksi Jainudin (39) dan Ishaka (41), kedua rekannya sesama nelayan, melihat perahu Yasin terapung di tengah laut, namun tidak ada orang di dalamnya.
“Di tengah lautan, mereka melihat sebuah perahu yang mengapung tanpa seorang pun di dalamnya. Perahu itu ternyata milik Yasin Tahir, sehingga mereka segera mendekatinya. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika melihat bahwa Yasin tidak ada di dalam perahu itu,” jelasnya
Lebih lanjut AIPDA Muhamad Nur mengungkapkan dua orang saksi ini terus mencari Yasin dan akhirnya salah seorang saksi bernama Jainudin menemukan mayat Yasin terlentang di dasar laut, diperkirakan berada di kedalaman sekitar 10 meter.
“Dalam kondisi berduka, Ishaka kembali ke darat untuk memberitahukan keluarga korban, sedangkan Jainudin tetap berada di lokasi kejadian untuk menjaga mayat Yasin,” bebernya
Ia menjelaskan bahwa pihaknya mendapat informasi tentang penemuan mayat ini melalui panggilan telepon warga kampung Waso yang merupakan saudara korban, Sanusi Tahir.
Setelah menerima informasi tersebut AIPDA Muhamad Nur segera merespon dan bersama dengan Bahbinsa Serda Bahraudin bersama dengan warga setempat, menggunakan perahu milik Ishaka untuk menuju lokasi dan membantu proses evakuasi mayat Yasin.
IPDA Muhammad menjelaskan bahwa Korban langsung dibawa ke darat dan diserahkan kepada keluarga di Kampung Waso, Desa Satar Kampas.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Dampek, Adolfus Wangi, A.Md.Kep, menjelaskan bahwa setelah melakukan pemeriksaan luar pada mayat Yasin tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada fisik tubuh korban.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada fisik tubuh korban, dan pada kaki korban terlilit tali senar. Namun korban memiliki riwayat penyakit epilepsi.,” Ungkapnya
Mengenai kematian Yasin Tahir, keluarga korban sepenuhnya menerima kejadian ini sebagai musibah dan kehendak Tuhan. Mereka menolak dilakukannya otopsi terhadap mayat Yasin dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi yang ditandatangani oleh istri korban, Sakina, serta disaksikan oleh anak dan keluarga. **