Akhirnya Akan Sampai di Sini

Oleh: Gerard N.Bibang

Menjelang vigili natal ’22

Datanglah natalku, kelahiran baruku; hadirmu di sini telah membawa sesuatu; engkau adalah sesuatu; telah membentangkan rindu untuk berkanjang dalam hal-hal yang tidak sepenuhnya aku tahu

Aku wajib mengobati manusia-manusia yang sakit dalam keadaan aku sendiri sakit keras; aku wajib menampung keluhan-keluhan orang dalam posisiku sendiri ditimbun oleh gunung keluhan atas hidupku sendiri; aku wajib menolong siapapun dan berapa pun orang yang membutuhkan pertolonganku tatkala aku sendiri amat sangat butuh pertolongan; aku wajib mendengarkan, menampung, mengelus-elus hati orang yang antre menumpahkan kesedihan dan frustrasinya, dalam keadaan aku sendiri sedang bertengger di puncak gunung frustrasi oleh posisiku di dunia; aku wajib memberi makan tatkala aku sendiri amat sangat sulit mendapatkan makan; wajib membagi uang tatkala aku dalam posisi sangat membutuhkannya untuk menyambung kehidupan

BACA JUGA:  Di Antara Pilar-Pilar Kegelapan Siang di Jalan Pulang

Tinggallah di dalam kalbuku, natalku, kelahiran baruku; natalku hakekatnya adalah terang-Mu; menyinari setiap tapak selama di bumi; sejauh-jauh langkah terayun hingga batas akhir; energi jiwa di saat aku wajib mencintai padahal aku sendiri tidak selalu dicintai; di saat aku wajib memberikan apa yang kuanggap terbaik atau yang orang lain anggap aku tahu padahal aku sendiri tergeletak tak berdaya akan kebaikan dan kemampuanku; di saat aku wajib memberikan nasihat saleh tatkala aku sendiri bergelimang dosa dan jika ingat barulah memohon pengampunan; di saat aku wajib menyiram asa pada orang yang memintanya tatkala aku selalu hampir putus asa, menganggap ditinggalkan, terlebih tatkala setiap pertanyaan selalu tidak ada jawabannya: mengapa aku diterlantarkan?