“Dari racikan mama kecil, saya coba bawa ke BPOM dan dinyatakan memenuhi syarat edar. Dan keluarlah izin balai POM itu. Jadi Bana itu nama mama kecil saya,” ungkap Dominikus sambil menitikkan air mata.
Branding Kopi ‘Bana’ ini merupakan bentuk penghormatan Dominikus terhadap ‘mama kecil’nya, Bana Lele.
“Mama Bana ini masih ada, anaknya cuman satu. Kami menikah sudah sembilan tahun dan tidak memiliki anak. Lalu atas seizin mama Bana kami mengabadikan namanya untuk produk kopi ini,” kisah Dominikus.
Untuk diketahui, saat ini per hari kopi bubuk cap Bana dapat terjual 10-15 kg dengan harga Rp 100.000 per Kg dan Rp 50.000 per setengah Kg. (Bataona)