Mantovanny Tapung: ‘Kembeleis” orang Manggarai, Picu gaya Hidup Tak Berkelanjutan

IMG 20220521 WA0024 1 jpg

Di hadapan para peserta seminar yang tergabung dalam komunitas guru Pembelajar Lembor, dalam makalah berjudul ” Pendidikan Karakter di Pusaran Pandemi Covid-19 dan Revolusi Teknologi Digital; Membaca Gagasan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka”, Dr. Mantovanny menyampaikan, perilaku ‘kembeleis’ menjadi salah satu penyebab rapuh atau keroposnya karakter orang Manggarai hal adaptabilitas (kemampuan beradaptasi) dan relisiensi (daya tahan terhadap tantangan), ketika terjadi lompatan perubahan teknologi dan perkembangan perabadan baru.

BACA JUGA:  Kabar Dugaan Penculikan Anak Kembali Menghebohkan Warga Manggarai

Orang yang dalam dirinya tidak memiliki kemampuan beradaptasi dan daya tahan terhadap tantangan, cenderung mengalami rendahnya kreativitas, inisiasi dan progresivitas. Dan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kreativitas, inisiasi dan progresivitas adalah budaya ‘kembeleis’, di mana sebagian orang Manggarai berperilaku acuh tak acuh, masa bodoh, semau gue, menggunakan kebebasan tanpa pertimbangan rasional, tidak peduli masukan orang lain, menunda-nunda hal yang seharusnya segera diselesaikan, pola manajemen hidup ‘pemadam kebakaran’, swetelah ada kejadian fatal baru bertindak.