Lebih lanjut Gubernur Viktor mengingatkan jemaat gereja sangat banyak. Ini merupakan kekuatan besar gereja dengan membangun kemitraan internal untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi gereja.
“Kita sedang lupa bahwa kita merupakan kekuatan besar. Contohnya GMIT punya banyak anggota. Dari seluruh anggota GMIT ini,ekonomi paling besar bertumpu di Kota Kupang. Maka Kota Kupang harus menjadi gerakan terutama dalam mengentaskan kemiskinan dalam GMIT. Karenanya, setiap panen bawang, panen cabe, panen sayur dan panen apapun dari gereja GMIT, seluruh di Kota Kupang harus dicek. Sekarang media sosial ini sudah begitu hebat. Kalau panen bawang di Batulesa 50 ton, maka dihitung kebutuhan anggota GMIT Kota Kupang berapa ton dalam sebulan dan setahun. Marketnya tidak usah pusing lagi, sudah jelas. Kemitraan internal ini harus ada,” kata Gubernur VBL.
“Bagaimana merumuskan networking (jejaring) internal dengan smartphone. Misalnya jemaat Oetete, berapa kebutuhan bawangnya, tidak perlu beli di mana-mana,jemaat di Batulesa dan lainnya dapat mensuplai kebutuhan mereka,”lanjut Gubernur VBL.