“Dulu sapi-sapi kita banyak, dan biasanya langsung diekspor ke Hongkong. Tapi sekarang terus menurun, oleh karena itu jika ada orang tanya apakah kita punya sarjana peternakan, jawabannya ada. Kita punya banyak sarjana peternakan namun tidak memiliki ternak,” jelas Viktor yang langsung direspon dengan tawa oleh para hadirin yang hadir pada kesempatan tersebut.
Ia mengaku menggunakan diksi-diksi yang keras agar orang-orang termotivasi untuk bangkit dari kebiasaan-kebiasaan lama dan mulai berkarya demi sebuah keberhasilan pembangunan. Ia menjelaskan tidak mempermasalahkan jika harus dibenci untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, Sekjen Kemendikbudristek meminta agar LLDIKTI Wilayah XV untuk dapat menyukseskan Program Merdeka Belajar di Provinsi NTT agar Perguruan Tinggi di NTT dapat berkembang lebih baik lagi.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur karena mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ini adalah upaya kita bersama agar memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar. LLDIKTI Wilayah XV harus menyukseskan Program MBKM sehingga Perguruan tinggi di NTT baik Swasta maupun Negeri untuk dapat berkembang,” ucap Suharti.