Markus Makur Buat Buku

Markus Makur buat buku

Buku itu sangat menarik. Isinya, tentang reportase pariwisata di NTT yang dimuat di berbagai media, media tempat Markus Makur bekerja sebagai jurnalis dan kontributor. Ia membukukan reportase-nya itu biar tak ada yang hilang dari catatannya.

Seperti pepatah Belanda: de appel valt niet ver van de stam. Buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya. Karya jurnalistik tak jauh jatuhnya dari buku. Seorang jurnalis tak jauh bakatnya dari penulis. Perpindahan profesi itu tak susah-susah amat. Bekal datanya sudah ada. Hanya dibutuhkan banyak kreasi dan imajinasi.

BACA JUGA:  Hujan Deras, Jalur Daerah Gelong Raya - Ketang Lelak Terputus Akibat Longsor

Kalau jurnalis jadi politisi atau kontraktor, tak terbayangkan perjuangannya. Kerja ekstra keras. Tiki-takanya pasti susah bukan main. Entahlah, nasib seseorang siapa yang tahu.

Yang jelas, ada apresiasi yang sebesar-besarnya untuk Markus Makur. Sebagai penulis, ia sudah banyak menghasilkan buku. Sebagai jurnalis, ia berdedikasi tinggi pada profesinya dan budaya.

Kecintaannya pada budaya tercermin dari karya-karya jurnalistiknya. Feature-feature-nya banyak berisi khasanah budaya. Itu ia kaitkan dengan daya pikat pariwisata. Di NTT, geliat pariwisata pun kian menarik wisatawan.