Selanjutnya, melalui juru bicara keturunan dalu Lamba Leda, Marianus Mas Mose, sebelum ritual Teing Hang dilaksanakan, Bupati Manggarai Timur didaulat menjadi sulung keturunan Dalu Lamba Leda lewat ritual “Kepok Manuk Kapu” (ritual meresmikan Bupati Matim jadi sulung keturunan Dalu Lamba Leda lewat simbol ayam jantan putih)
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, S. H, M. Hum., berperan sebagai inisiator upaya perubahan nama Kecamatan Poco Ranaka dan Kecamatan Poco Ranaka Timur kembali menjadi Kecamatan Lamba Leda, yakni Kecamatan Poco Ranaka rencananya menjadi Kecamatan Lamba Leda Selatan dan Kecamatan Poco Ranaka Timur akan menjadi Kecamatan Lamba Leda Timur.
Selanjutnya, dari kantor Kecamatan Lamba Leda, Bupati Matim bersama rombongan dan utusan Kecamatan Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur menuju Mbaru Belek (Rumah Dalu Lamba Leda), untuk mohon doa restu dari leluhur dan keturunan Dalu Lamba Leda, serta berziarah ke kuburan Dalu Lamba Leda.
Usai mendapatkan restu dari keturunan Dalu Lamba Leda, Bupati Matim dan rombongan kembali menuju Kantor Camat Lamba Leda untuk ritual “Teing Hang”.