Ketika Advokasi Menjadi Provokasi

Indonesia berkomitmen untuk terus mengurangi energi fosil dan beralih ke energi terbarukan (renewable energy). Selain sawit, biofuel juga berasal dari tanaman lain seperti jarak.

Masuk dalam energi terbarukan adalah energi tenaga air (PLTA), tenaga angin, tenaga gelombang laut, dan energi panas bumi atau geothermal. Disebut energi terbarukan karena energi ini tidak habis dan bisa terus diperbarui. Sawit bisa terus ditanami. Energi terbarukan adalah energi ramah lingkungan.

BACA JUGA:  Terkait Aksi Goblok Sesama Perantau asal NTT di Bali, Pemuda ini Angkat Bicara

Pertamina baru saja mengumumkan keberhasilan dalam mengembangkan Diesel-100 (D-100). D-100 adalah sawit yang sudah dibersihkan dari getah dan bau. Selanjutnya, esktrak sawit ini menghasilkan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan kini sudah mencapai 100% energi nabati dengan bahan baku sawit.

Kapan Indonesia tidak lagi tergantung pada energi fosil? Pemerintah belum berani menetapkan target. Karena energi fosil bukan hanya untuk pembangkit listrik, melainkan juga untuk transportasi.

BACA JUGA:  Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, Diduga Membangun Kelompok Medsos KH-Destroyer Untuk Suatu Hidden Agenda

Saat ini, Indonesia, sebagaimana negara maju, mengembangkan energi listrik. Pabrik nikel di Morowali yang heboh itu dikembangkan untuk menyediakan battery bagi mobil listrik.